Sabtu, 10 Juni 2017

Makanan khas Aceh yang populer Di bulan Ramadhan

01.40 0 Comments
1 1. Kanji oen kayee/ Ie bu peudah 

Bagi warga Aceh, Ie bu kanji merupakan takjil wajib untuk berbuka puasa. Ie bu kanji adalah sejenis bubur yang dimasak dengan porsi yang banyak.

Untuk membuat panganan ini dibutuhkan 44 macam daun-daunan yang hanya bisa diperoleh didalam hutan di Aceh, seperti daun bambang, dan daun saga . Karena jumlah daun yang digunakan dalam pembuatan kanji ini cukup banyak, sebagian daerah menyebut panganan ini dengan nama kanji oen kayee. Karena komposisi dari ie bu kanji ini yang sangat banyak, makanya penganan ini memiliki cukup banyak khasiat bagi tubuh kita, seperti hilangnya masuk angin dan tentu saja memberikan kehangatan dan kesegaran bagi tubuh kita.
untuk memasak ie bu kanji dalam porsi besar dibutuhkan waktu 2 jam lamanya.
Adapun cara membuat kanji ini diawali dengan penghalusan 44 dedaunan yang dihaluskan dengan cara ditumbuk. Selanjutnya dedaunan yang telah haluskan, digongseng dan disaring sebelum diaduk dengan beras. Setelah keduanya tercampur rata, bahan tersebut digongseng lagi sebelum dimasak.

Bubur yang sudah matang, siap dibagikan kepada warga
secara gratis.
Dalam tahapan memasaknya, diawali dengan menggoreng  dedaunan seperti daun pepaya, daun melinjo, daun jeruk purut, daun singkong, jagung, ketela, kunyit, jahe, kacang hijau dan kelapa muda yang di kukur. Berikutnya beras dan dedaunan yang telah dihaluskan mulai dimasukkan beserta sejumlah air. Kira-kira dua jam proses pembuatannya, bubur ini pun siap dihidangkan.






2 Sie Reuboh 
Sie Reuboh atau daging rebus adalah makanan khas Aceh yang terbuat dari daging sapi atau daging kerbau. Bagi sebagian warga Aceh, Sie Reuboh adalah lauk yang harus ada saat bulan ramadhan, namun saat ini jenis makanan ini mulai jarang ditemukan.

Sie Reuboh pada zaman dahulu, selain menjadi lauk wajib di bulan ramadhan, juga merupakan bekal paling disukai saat bergerilya memerangi penjajah, karena Sie Reuboh sangat awet dan dapat bertahan hingga sebulan, yang mana hal ini sama dengan lamanya puasa.

Sie Reuboh, makanan paling awet 
yang tahan disimpan hingga sebulan lamanya
Untuk mendapatkan Sie Reuboh yang baik, daging yang dipilih adalah daging sapi atau kerbau. Dan bagian yang diambil untuk bahannya adalah daging yang besar dan tidak di potong-potong, alias satu onggok utuh daging dengan ukuran besar. Tak hanya itu, daging yang digunakan untuk membuat Sie Reuboh adalah, bagian has dan daging has luar yang merupakan daging yang empuk yang dapat memudahkan proses pemasakan.

Berikutnya dalam proses memasak, Sie Reuboh tidak dimasak dengan panci, akan tetapi dimasak dengan menggunakan periuk yang terbuat dari tanah liat. Setelah itu dagingnya direbus dengan bumbu rempah, seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit dan merica yang di haluskan. Selama proses merebus dimasukkan cuka nipah sedikit demi sedikit secara bertahap sambil mengaduk hingga meresap kedalam daging hingga kuah rebusan mengering. Setelah itu, Sie Reuboh pun siap dinikmati. 

Adapun setiap akan memakan Sie Reuboh yang sudah mengering, maka hanya perlu dipanaskan kembali, begitu seterusnya setiap akan dimakan setiap harinya. 



    3 Leumang

Leumang adalah salah satu makanan tradisional yang paling banyak ditemukan pada saat Ramadhan tiba. Biasanya, untuk mengkonsumsi Leumang sering dipadukan dengan durian, dan air tebu. 

Leumang yang siap dibakar
Leumang pada dasarnya sama saja seperti ketupat, hanya wadah dan cara memasaknya yang berbeda. Namun dalam beberapa tempat, leumang sering disebut Lamang didaerah Aceh Selatan, dan Lomang  didaerah Batak. 

Leumang terbuat dari beras ketan dan santan yang dimasak dalam trieng buloh atau potongan bambu. Bambu yang digunakan adalah yang memiliki penampang tipis dan masing-masing dipotong sepanjang 40-80 cm. Disamping beras ketan dan bambu, bahan lain yang harus dipersiapkan adalah kelapa muda yang diperas untuk diambil santannya. Bahan berikutnya adalah daun pisang muda sebagai selubung antara beras dan bambu, dan lidi sebanyak leumang yang akan dibuat.


Adapun cara membuatnya adalah, bambu yang telah dibersihkan bagian dalamnya dilapisi dengan daun pisang.  Masukkan beras ketan yang telah direndam dan dibersihkan kedalam sejumlah batang bambu, lalu tuangkan santan kedalam setengah batang bambunya. Lalu tusukkan lidi muda kedalam beras ketan itu agar santan bisa terserap penuh ke dalam beras ketan. Setelah itu letakkan bambu yang telah terisi lemang pada bara api yang ditopang dengan kawat sehingga dapat berdiri dengan sudut kemiringan kira-kira 80 derajat. Setelah matang, leumang pun siap dinikmati untuk penganan buka puasa Anda.

 Boh Rom Rom

Boh Rom Rom
Boh rom rom atau boh duek beudeuh atau klepon, atau nama paling terkenal yaitu boh mencrot. Dinamakan boh mencrot karena kalau dimakan isinya bisa mencrot atau muncrat kemana mana. Makanya kalau makan boh rom rom ada strateginya, yaitu harus masuk sekalian kedalam mulut, jangan di gigit atau di potong potong, sehingga isi dari makanan ini tidak tumpah keluar. Penganan ini paling sering disajikan dibulan puasa. Pilihan menyajikan kue ini, selain karena rasa manis, bahan membuatnya juga mudah diperoleh; yaitu hanya tepung kesan, gula aren, kelapa kukur, dan daun pandan.

Cara membuatnyapun sangat gampang. Campurkan tepung ketan, garam dan air panas. Aduk hingga rata. Tuang air dingin, aduk hingga adonan kental. Setelah itu, ambil adonan dengan sendok teh, lalu isi dengan bahan isian yakni gula aren, bentuk ia menjadi bulat-bulat seukuran sendok. 

Sementara itu, panaskan air bersama daun pandan hingga mendidih. Selanjutnya masukkan adonan, rebus beberapa saat, lalu angkat dan campurkan dengan kelapa parut dan gula, hingga kelapa parut dan gulanya menempel didinding luar adonan. Boh rom-rompun siap disajikan sebagai penganan berbuka Anda.


Ie Boh Timon Wah

Timoen Wah yang dikemas dalam pelepah pisang








Selain makanan, ada pula minuman tertentu yang hanya ada di bulan Ramadhan, yaitu ie boh timoen wah.
Boh timoen wah atau timun suri merupakan salah satu buah yang hanya ditemui dia Aceh saat Ramadan tiba. Di beberapa tempat di Aceh, timun suri sering disebut timon gapu atau timun kapur. Hal ini karena daging buah yang dimaksud mirip dengan kapur dan tekstur daging buah yang lembut. 
Sementara dalam masyarakat yang lain menyebutnya boh timoen wah karena apabila buah timun ini telah terlalu matang di pohonnya, maka akan terbuka dan terbelah menampakkan isi dalamnya sehingga disebut timon wah atau timun terbuka menganga. Oleh karena itu, sering pula dijual di pasaran dengan kondisi buah yang dikemas dalam pelepah pisang sehingga isi buah yang telah terbuka tidak keluar dan tumpah.
Cara membuat ie boh timoen wah adalah dengan cara dikupas lalu diserut isinya secara manual dan diaduk dengan gula. Namun, kadangpula untuk menambah sensasi berbeda, sering dicampur dengan sirup manis dan es batu. Selanjutnya minuman manis dan segar ini pun siap dihidang sebagai pembuka puasa Anda.


Sabtu, 03 Juni 2017

Cara Memutihkan Kulit Wajah Secara Alami Cepat Dalam 1 Minggu

01.38 0 Comments
1. Menggunakan Lidah Buaya
Caranya ambil 2 batang Lidah Buaya,lalu kupas kulit luarnya,disini kita hanya menggunakan isi dari lidah buaya tersebut,setelah kulit lidah buaya dengan isinya terpisah halus kan isi lidah buaya,setelah halus lalu aplikasi kan lidah buaya yang sudah halus ke wajah,lalu diamkan hingga mengering,setelah mengering cuci muka hingga bersih dan lihat perbedaannya.


Follow Us @soratemplates